Cerita Sedap - Namaku Andik aku tinggal dengan istriku yang tinggal di kota A. Pada uatu hari aku sedang bosan dirumah jadi aku iseng-iseng memutar Video b0kep diruang tamu.
Kurebahkan tubuhku di sofa ruang tengah. Setelah itu aku memutar DVD BF. Setelah kubuka celanaku, aku sekarang hanya pakai kaos, dan tidak pakai celana dalam. Pelan-pelan kuurut dan kukocok rudalku. Tampak dari ujung lubang rudalku melelehkan cairan bening, tanda bahwa birahiku sudah memuncak.
Lagi enak-enak ngocok sambil nonton b0kep dan membayangkan Andin, terdengar suara langkah sepatu dan seseorang memanggil-manggilku.
“Andik? Intan? Kalian dimana? Jadi pergi tidak?” seru suara itu.
Belum sempat aku memakai celana ehh.., tau-tau Nuri udah nongol di ruang tengah, dan…
“Aahhhh Kamuu ngapain" jeritnya.
“Aku.. eh.. anu.. aku.. ee.. lagi.. ini…” aku tak bisa menjawab pertanyaannya. Gugup. Panik. Sal-ting. Semua bercampur jadi satu.
“Kamu kenapa tidak mengetuk dulu sih?” aku protes.
“Udahh, sana, pake celana dulu! Pagi-pagi telanjang, nonton bf sendirian,lagi ngapain sih?” ucapnya sambil duduk di kursi di depanku.
“Yee… namanya juga lagi horny… ya udah mending coli sambil nonton bf. daripada main PSK” sahutku.
“Udahah, pakai celana kamu aku ngilu ngelihatnya udah tegnag gitu malah besar lagi”
“Ahh udah telanjur kamu ngelihat. aku lanjutin aja yah” kilahku.
“Apaan sih, tadikan janjinya mau ngajak pergi. ini kok malah telanjang sih?” sahutnya.
“iyah kamu mau nolongin aku gak? bantuin aku kali ini.” aku berusaha merayunya.
Baca Juga: Kangen Dengan TanteKu Sayang
“Gila kamu! Kamu sudah punya istri minta keistri kamu saja!” Nuri protes sambil melotot.
“Tenang saja aku tidak macam-macam, aku cuman minta kamu bantuin kocokin rudal aku saja” kataku.
“Jangan aneh2 yah ndik, Aku bukan perempuan yang semurah itu mengocok penis suami orang lain”
“Tenang rahasia ini cukup kita dua yang tau, aku gak bakal ngasih tau orang kok”
Nuri terdiam tanpa kata karena dia hanya terfokus dengan rudalku saja
“yah sudah, duduk sini dekat aku.” katanya.
Nuri mulai mengocok rudalku dengan perlahan semakin lama semakin kencang dan tatapannya masih terpana oleh rudalku yang sangat menegang
“Riii... bosen nih cuman dikocokin pakai tangan, aku mau yang agak beda” kataku sambil menatap payudaranya yang bulat dan besar
”Apaan? Kamu bilang kan cuman kocokin, sekarang mau minta lebih lagi dasar nakal banget!” katanya
“Lagian sudah terlanjur juga, sekalian aja”
Nuri hanya diam dan membuka bajunya satu demi satu kancing telepas dan payudara bulat itu menyembul keluar yang sudah tidak terbungkus bra karena dia mengenakan kemeja jadi putingnya tidak terlihat.
Dia membuka tali pinggang dan kancing celana jeansnya Perlahan, diturunkannya jeansnya, Tapi akhirnya, celana itu terlepas dari kaki yang dibungkusnya.
Wowww… aku terbelalak melihatnya. Paha itu sangat putih sekali… mekinya masih tertutup oleh Celana dalam model
“BoyShort” yang berwarna Pink membuatku semakin gemas dan membara ingin menciumi daerah kewanitaannya
“Jangan dilihatin saja atuh, aku sudah pasrah kamu nikmati saja tubuhku. akupun sudah lama tidak dijamah oleh lelaki” katanya sambil menyakinkan ku
“Beneran nih?” kataku gembira
“Iyah” katanya.
Sambil memandangi tubuh Nuri, aku menurunkan celana dalamnya perlahan dan terlihatlah vagina yang mulus dengan sedikit bulu halus, kuciumi vaginanya sembari menurunkan celana dalamnya sungguh nikmatnya aroma khas vagina yang membuatku semakin membara sekali
“Kamu mulus sekali Riii” aku terus menceracau. Nuri menatapku dan tersenyum.
“Nenenmu montok bangeeeettttt…” kubalik badannya dengan posisi nungging kulihat bongkahan pantatnya yang bulat dan padat Segera kuremas-remas pantat Nuri yang montok itu.
Sekarang, Puas dengan pantatnya, kuarahkan jariku turun ke anus dan vaginanya. Andin langsung menlumat bibirku dan lidahnya menerobos masuk kemulutku.
“Ehmm Sruph sruph Ehmm” aku tidak tinggal diam kulawan dia kugigit bibirnya kuhisap lidahnya yang lembut sangat membuatku bernafsu
Tangannya mulai meraba dadanya, dan tangan yang satunya turun meraba paha dan selangkangannya. Tangan kirinya meremas payudaranya Puting itu merah sekali, tegak mengacung. Meski sudah melahirkan, dan memiliki satu anak, kuakui, payudara Nuri lebih bagus dan kencang dibandingkan. Kulihat tangan kiri Linda memilin-milin putingnya, dan tangan kanannya mengosok-gosok memeknya.
“Sssshh… ooohhh… hhhhhh…” Kudengar suaranya mendesis seolah menahan kenikmatan. Aku kembali memejamkan mataku dan meneruskan kocokan pada rudalku sambil menikmati rintihan-rintihanya.
Nuri berbalik lagi dan sekarang sudah menghadap rudalku tap pikir panjang diemutnya langsung kepala penisku dihisapnya batang rudalku, Nikmat sekali hisapnya sampai keubun-ubun lidahnya terus menyapu kepala rudalku dengan liar membuat aku bergetar nikamt. tangannya mengocok rudalku sambil menghisapnya
“Achh… Nuri.… enak bangeeeeett… sssshhh…” aku menceracau menikmati jilatan lidah dan hangatnya mulutnya saat menghisap rudalku. Betul-betul menggairahkan melihat bibir dan lidahnya
Hingga akhirnya…
“Aku mau keluuarr nihh.... Nuuriiiii.... OOhhhhhh.....”
“Keluarin sayang… rudal kamu udah berdenyut tuh… udah mau muncrat yaaa…”
“I.. iiy.. iiyyaaa… Riiiiiiii… Ouuuuufuffffff… argggghhhhhhhhhh…”
Tak dapat kutahan lagi. Bobol sudah pertahananku. Crottt… crooottt… crooootttt… kusembut spermaku di muka, bibir dan dadanya. Tanganya takmau berhenti mengocok rudalku, seolah ingin melahap habis cairan yang kumuntahkan.
“Telan semua spermaku Riiii...!”kataku
Nuri menyedot semua sisa spermaku yang masih dikeluarkan kepala rudalku yang merah sekali
“Mmmm… ccppp… ssllrppp….” terdengar lidah dan bibirnya sedang menyedot.
“Enakk banget sperma kamu sayang, aku jadi pengen lagi”
“Aku pengennya numpahin spermaku dimeki kamu,”
“Nakal banget yah kamu”
Kuminta dia duduk, sambil kedua kakiya diangkat mengangkang. Kulihat mekinya yang licin karena cairan kewanitaanya meleleh akibat perbuatan jariku.
“Basahh banget meki kamu Riii...,” tanyaku.
“Udah cepetan aku udah nggak tahan nih, Masukin cepat!!!! Ohhh… Shhhhh…”
Nuri meringis saat lidahku menari di ujung klitorisnya.
“Andik Jangann siksa aku, Aku udah bener bener nggak tahan memek aku gatel” bisiknya samil menjambak rambutku.
Kumainkan lidahku di itilnya yang udah membengkak. Jari ku menguak bibir vaginanya yang semakin membengkak. Perlahan kumasukkan rudalku, mencari G-spotnya. Akibatnya luar biasa.
Nuri makin meronta dan merintih. Jambakannya makin kuat karena rudalku sudah masuk dan perlahan kugoyang dengan kuat Cairan birahinya makin membasahi rudalku.
“Ayoo sayang sodok sedalam-dalamnya aah ochhh.. ahhhhhh.. shhhh…. c’mon honey.. enak.. enak…”
Aku paham, gerakan pantat Nuri makin liar. Makin kencang. Kurasakan pula meqinya mulai berdenyut…
“Sebentar lagi dia akan orgasme lagi ” pikirku.
“Aaarrrrggghhhhh Aaaaakuuuu kelluuatt Ndiikkkkkk....”
Meleleh semua cairan kewanitaan dia dibatangku yang membautku semakin nafsu kuentot sekencangnya dan sedalamnya membuat dia terhentak hentak.
Pertahananku pun jebol karena nafsu merasakan mekinya Andin sudah becek dan Liang vaginanya menjepit penisku dengan kuat
“Sayangg kita barengann yah! aku juga sampai nih!!” “Aaah aaahh Oghhh”
Kupeluk tubuh Andin yang mungil kurasakan getaran dan kenikmatannya rudalku masih menancap dimekinya sesekali kuhujam dalam dalam rudalku membuat sensasi orgasme kami semakin memuncak
No comments:
Post a Comment